27 agustus 2006

KRAAMBEZOEK

Aku melahirkan jam 04.03 pagi dan jam 10.30 pagi pulang ke rumah. Waktu berangkat ke rumah sakit cuma 2 orang, balik dari rs jadi 3 orang. Aku rasanya enggak percaya sekarang udah jadi seorang ibu. Aku liat wajah Arthur kuyu karena enggak tidur nungguin aku melahirkan. Rasanya senang selama melahirkan di tungguin suami. Di rumah sakit pelayanannya jg menyenangkan dan enggak berbelit-belit.
 
Sampe di rumah Arthur langsung telpon IVT. IVT melayani perawatan di rumah selama melahirkan, biasanya selama 1 mingguan tp ada jg yg sampe 10 hari, tergantung dg keadaan ibu. Hari itu jg orang dari IVT datang, sehari 4 jam, tergantung dg kemampuan kita membayar. Kita membayar satu harinya 4 euro, sisanya yg membayar dari pihak asuransi. Lumayan selama 8 hari ada yg membantu kita di rumah walaupun sehari cuma 4 jam. Dia ( orang dari IVT )
mengajari aku cara memandikan bayi, cara menyusui bayi dan banyak menjelaskan seputar bayi dan ibu setelah melahirkan. Selain itu dia jg membersihkan rumah, wc, mencuci dan menyeterika. Selama 4 hari dia menyarankan aku untuk tidak naik turun tangga dulu ( kebetulan kamar tidurku di atas) krn otot-otot dasar panggul wanita habis melahirkan masih lemah ( belum kuat), kalo tetap naik turun tangga bisa mengakibatkan otot -otot panggul lemah, efeknya adalah beser /inkontinensia atow  keluarnya urine diluar kemampuan apabila kita sudah tua.
 
Selama 4 hari itu aku benar-benar istirahat dan tdk melakukan aktifitas apapun. Arthur yg masak dan membawa makanan ke kamar tidur, jd kita makannya di kamar tidur. Arthur berangkat kerjanya nungguin yg dari IVT datang (biasanya dia datang jam 09.00 pagi) trus pulangnya sebelum yg dari IVT pergi ( jam 15.00). Saat itu aku benar-benar merasakan disayang banget ama suamiku. Arthur benar-benar memperhatikan aku. Jd terharu deh ngeliat gimana Arthur melayani aku.
 
Pertama kali yg nengok kami tentu aja omanya Davin. Beliau membawa banyak sekali kado buat kami, terutama buat Davin. Kadonya buat seminggu, tiap hari aku mesti buka kado yg udah ditulisin harinya ( itu permintaan beliau, ya udah deh aku turutin aja). Setelah itu (dihari yg sama) Paulien (iparku) datang dg anaknya yg pertama. Mereka jg membawa kado.
Selama 2 minggu Davin bobo satu kamar dg kami cuma tidak satu tempat tidur. Davin bobo di kereta dorong yg khusus buat baby, kanan kirinya di taruh penghangat ( semacam kayak tremos) biar hangat. Tiap jam 9 malem dan jam 6 pagi mesti diukur temperaturnya, lalu jg mesti mencatat tiap kali  menyusui, pipis dan BAB. Selama 8 hari aku dan Arthur mencatat perkembangan Davin. Alhamdulillah semuanya sesuai dg yg diharapkan.
Pada hari ke dua BB Davin turun dan itu normal, lalu pada hari ke 3 BBnya naik lagi

Ada satu kebiasaan di Belanda apabila kita melahirkan bayi, mereka akan memasang spanduk atow papan yg berbentuk misalnya saja bebek ( tergantung dg selera orang tua) yg bertuliskan nama si bayi di luar rumah dan menghias dlm rumah mereka. Lalu jg memberi biskuit dg mises warna biru putih untuk bayi cowok, sedang mises warna merah muda buat bayi cewek pada yg menengok. Aku enggak memasang papan/spanduk di luar rumah. Aku cuma merayakannya dg memberi biskuit dg mises warna biru pada yg nengok dan sedikit menghias dlm rumah (hiasan rumahnya yg memberi Paulien). Memberi biskuit itu idenya Arthur krn dia pengin ngikutin tradisi di Belanda dan aku sih enggak keberatan.