28 agustus 2007

KONSULTASI BIRO

Di Belanda setiap anak sampe umur 4 taun harus ke konsultasi biro. Di konsultasi biro mereka diperiksa kesehatannya, di ukur bbnya, tinggi badan, lingkar kepala dan di imunisasi. Trus kalo udah anak-anak ada periksa matanya. Kalo kita melahirkan bayi di Belanda , otomatis semuanya udah di uruskan oleh kraamzorgen dan bidan spy ke konsultasi biro, trus perawat dari  konsultasi biro akan datang kerumah kita buat interview antara lain nanyain ttg penyakit dlm keluarga, ada yg cacat apa enggak dan kalo salah satu dari orang tua si bayi tsb adalah orang asing akan di tanyain bhs yg akan di gunakan buat si anak dll. Aku selain di tanyain yg udah aku jelaskan di atas jg di tanyain ttg navel Davin yg udah lepas ( setelah 5 hari navel Davin udah lepas sendiri). Dari konsultasi biro nanyain apa yg aku lakukan setelah navel Davin lepas, aku jawab aku enggak ngelakuin apa-apa cuma nutup navelnya dg kain kasa, eh...kok kayaknya dia enggak percaya. Dia nanyain apa aku ngasih alkohol dan bersihin pake cottonbad (itu lo yg buat ngebersihin telinga), ya aku jawab aja enggak! ( emang kenyataanya enggak!) tp kok kayaknya tetep aja enggak percaya, padahal navelnya Davin jg enggak kenapa-napa ( heran deh!) trus aku jawab lagi: kan kraamzorgen yg ngasih tau kalo enggak boleh di kasih apa-apa selain ditutup dg kain kasa. Akhirnya di jawab o...bagus!

Trus dia ngebuatin janji buat ke konsultasi biro. Pertama ke konsultasi biro Davin berumur  1 bulan kurang 5 hari. Di Belanda suntik vaksinasinya di paha kanan dan kiri ys isinya DKTP-Hib-Hep B untuk injeksi 1, lalu injeksi 2 nya isinya pneu. Suntikan tsb sampe bayi berumur 11 bulan. Umur 14 bulan vaksinasinya BMR dan Men C, 4 tahun DTP dan ak  lalu umur 9 tahun DTP dan BMR.

Sebelum giliran di panggil, si bayi hrs di telanjangin dulu (cuma pake pempers) dan di selimutin biar enggak kedinginan, trus kalo mau di timbang pempersnya di lepas jg ( jd bayi benar2 telanjang). Kalo udah selesai di timbang pakekan lagi pempersnya baru di ukur tinggi badannya dan lingkar kepalanya, abis itu masuk deh ke ruang dokter atow perawat. Disana si bayi di periksa semuanya jg di telanjangin, kalo pas gilirannya di imunisasi ya di suntik ( di paha kanan dan kiri).

Denger-denger nih,.....ada satu desa yg agamanya masih fanatik sekali ( bahkan kalo hari sabtu dan minggu enggak boleh nonton tv). Masyarakat di desa tsb enggak mau anak mereka di vaksinasi, jadi mereka ke konsultasi biro cuma buat periksa aja. Rasanya heran juga ya kalo di negara maju seperti Belanda masih ada yg fanatik seperti itu. Bahkan waktu itu aku liat di tv ada satu sekolah yg melarang muridnya nonton tv di rumah, karena ketahuan nonton tv, anak tsb di keluarkan dari sekolah.

ANAK SAKIT

Yang sudah punya anak pasti ngerasain gimana cemasnya dan panik kalo anak sendiri sakit, apalagi di Belanda. Tau sendiri kan di Belanda dokternya ( huisarts) enggak gampang ngasih obat. Tgl 11 agustus ( umur 7 bulan kurang 9 hari) Davin sakit panas  selama 4 hari, bahkan hari ke4nya panasnya sampe 39, 9 derajat celsius. Hari senin Davin aku bawa ke dokter dan di periksa yg ternyata semuanya normal ( di periksa tenggorakannya, nafasnya dan telinganya). Dokternya bilang kalo hari selasa enggak ada perubahan ditambah dg apatis segera bawa ke dokter lagi tapi kalo enggak apatis hari rabunya kembali ke dokter lagi. Karena pas sakit Davin masih aktif  cuman dia enggak mau maem, kalo minum ASInya sih enggak masalah. Dokter nyaranin ngasih parasetamol. ( di belanda buat anak2 ngasih parasetamolnya lewat rectal)Aku sampe stres sendiri dan cemas karena sampe hari ke 4 masih panas sementara  Davinnya sendiri sih masih aktif. Tiap 2 jam aku periksa temperaturnya lewat rectal dan waktu panasnya 39 derajat celsius aku tambah kompres ( kompres air agak hangat di punggung). Arthur sendiri sih keliatannya enggak cemas dan panik. Dia selalu bilang ke aku "jangan kuatir demam itu normal pada bayi, itu tandanya ada mekanisme pertahanan tubuh yg sedang memerangi infeksi".
Meskipun begitu tetap aja aku panik, takutnya ada sakit lain, pokoknya pikiranku udah macem-macem deh! Alhamdulillah sih ternyata demam yg menguntungkan terhadap fungsi imunitas tubuh.

Demam merupakan kondisi di mana otak 'memasang' suhu di atas normal yaitu di atas 38 derajat Celcius.

Dalam tubuh kita, pusat pengaturan suhu terdapat pada bagian kecil di otak yang disebut hipotalamus. Akibat tuntutan peningkatan seting tersebut, maka tubuh akan memproduksi panas. Peningkatan suhu tubuh ini disebabkan oleh beredarnya suatu molekul kecil di dalam tubuh kita yang disebut dengan pirogen (zat pencetus panas). Dalam hal ini banyak faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan pembentukan pirogen, antara lain infeksi, radang, keganasan, alergi, pertumbuhan gigi, dan lain-lain. ''Pada bayi dan anak-anak, demam biasanya disebabkan oleh infeksi virus,''

Demam umumnya bukan merupakan kondisi yang membahayakan jiwa. Demam justru merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang membantu memerangi infeksi. ''Demam berfungsi sebagai alarm atau peringatan, telah terjadi sesuatu dalam tubuh kita,'' katanya. Pada saat terserang infeksi, tubuh mengerahkan sistem imun dengan membentuk sel darah putih (leukosit). Selain itu, tubuh juga membentuk pirogen lebih banyak untuk membunuh penyebab infeksi seperti virus atau kuman, dan mengarahkan leukosit ke daerah infeksi. Jadi, demam bukanlah penyakit, melainkan gejala yang menjadi bagian dari sistem pertahanan tubuh kita.

 

Jika demikian halnya, maka orang tua tak perlu buru-buru panik ketika si kecil mengalami demam. ''Yang paling penting adalah mencari tahu penyebab demam dan memahami saat kapan orang tua harus membawa ke dokter,''  Walau dibutuhkan oleh tubuh, demam bisa menyebabkan dehidrasi karena meningkatnya pengeluaran cairan tubuh. Pada anak usia enam bulan sampai tiga tahun, terkadang demam disertai kejang-kejang. Jika ini terjadi, Anda jangan terlampau cemas, sebab biasanya kejang demam tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kerusakan otak. Tapi sebaiknya Anda dapat membedakan antara kejang demam dengan kejang akibat infeksi otak.

 

Kejang akibat demam biasanya membuat seluruh tubuh anak bergerak, dan tidak berlangsung lama. Setelah kejang, anak segera sadar. Lain halnya dengan kejang akibat infeksi otak, yang biasanya berlangsung lama dan berulang-ulang. Walau kejang sudah berhenti, anak tetap dalam kondisi tidak sadar. Ketika anak mengalami kejang demam, orang tua disarankan tetap tenang dan mengamati kondisi anak. Saat anak kejang, baringkan tubuhnya di tempat yang aman dengan posisi tengkurap atau miring agar tidak tersedak. Jangan taruh benda apa pun ke dalam mulut anak, misalnya sendok. ''Apabila kejang reda atau berlangsung lebih dari 10 menit, segera bawa ke dokter terdekat''.

 

Pertolongan pertama

Ketika si kecil menderita demam, Anda bisa memberi pertolongan pertama. Apa saja yang bisa dilakukan? Pertama, kompres anak dengan air hangat bila suhu anak sangat tinggi, atau anak muntah-muntah sehingga tidak bisa meminum obat. Kompres hangat akan menurunkan suhu tubuh anak dalam waktu 30-45 menit. Selain itu, kompres hangat juga membuat anak merasa lebih nyaman.

 

Untuk mengompres si kecil yang demam, Anda bisa melakukannya dengan mengajak anak berendam di ember mandi (bath tub) yang diisi air hangat bersuhu 30-32 derajat Celcius. Bisa juga, Anda usapkan air hangat ke seluruh tubuh anak. Bila dia menolak, dudukkan di ember berisi air hangat sambil diajak bermain. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), beri anak Anda yang tengah demam itu dengan banyak cairan seperti air, sup, dan jus buah segar. Jika dia sering muntah atau diare, berikan minuman elektrolit seperti pedialyte atau oralit. Biarkan anak makan apa yang diinginkannya, tapi hindari makanan berlemak dan makanan yang sulit dicerna. ''Makanan itu akan mengundang rasa mual, akibatnya anak akan sulit makan.''

 

Selain itu, jaga suhu ruangan agar tidak panas dan pilih baju yang tidak terlalu tebal. Tapi jika demam tidak tinggi, anak tidak perlu dikompres. Beri saja dia minum yang lebih banyak. Bagaimana dengan pemberian obat penurun panas? Obat penurun panas bekerja dengan menghambat enzim Cox (cyclo-oxygenase) sehingga pembentukan prostaglandin terganggu. Kondisi ini akan menyebabkan terganggunya peningkatan suhu tubuh. Artinya, obat penurun panas sama sekali tidak mengobati penyebab demam itu sendiri, seperti kuman atau virus. ''Obat demam bertujuan untuk sedikit menurunkan suhu tubuh dan mencegah kenaikan suhu lebih lanjut''.

(dari republika online)