19 mei 2005

    Kehidupan Di Belanda

Emang bener juga kalo manusia gag pernah puas, kenapa? gine nih.....

Tadi malem aku liat berita di tv mengenai orang-orang asing yg tinggal di Belanda, contohnya kayak aku nih, orang Indonesia yg tinggal di Belanda. Nah mereka itu kan gag punya kerjaan ( kayak daku juga nih yg pengangguran hihihiiiy...., jadi malu nih!), tapi jangan disamain kayak di Indonesia lho...., meskipun gag punya kerja, mereka punya rumah ( biasanya ngontrak), tapi ngontrak ala Belanda ama ala Indonesia laen lho...., nanti deh critanya satu-satu yak...., sampe dimana tadi ya..., oya mereka punya rumah dengan segala macam isinya kayak kulkas, mesin cuci, komputer dll, jadi untuk makan sangat-sangat gag kelaparan alias berlimpah, kenapa aku bisa crita kayak gini? karena aku juga punya temen yg statusnya sama ama mereka, bahkan aku pernah diundang makan ama temenku itu. Asal hidupnya gag royal aku kira sih cukuplah......

 

Nah yg aku liat di tv itu mereka mengeluh kalo tunjangan uangnya gag mencukupi. Ya jelas gag cukup kalo mereka hidupnya royal, iya toh? Seharusnya mereka itu bersyukur udah dikasih uang tiap bulan, gag kepanasan, gag keujanan, masih bisa pulang ke kampung halaman mereka atow liburan kenegara laen, juga yg penting gag kelaparan. Coba kalo di negaranya mereka?? pasti laen situasinya kan? dapet makan aja udah  bersyukur banget.

 

Saat ini ekonomi Belanda belom baek sekali jadi  kalo cari kerja di Belanda susah banget, sudah 3 kali  aku nglamar kerjaan hasilnya nol, bete juga jadinya. Di Belanda kalo kita gag punya kerja, tiap bulannya dikasih tunjangan ama pemerintah , jumlahnya (kayaknya nih...) lebih banyak daripada gaji PNS gol.II d. Kalo suami / partner kita kerja, tiap bulannya kita dapet voorlopigeteruggave , bisa juga dikasihkan sekali setaon.( jadi dirapel). Untuk mendapatkan vp ini kita harus ngiris formulir dulu. Anak juga dapat tunjangan, kalo gag salah sampe umur 12 taonan , sekolah dasar juga gag bayar, makanya meskipun gag punya kerja mereka gag perlu kuatir gag bisa makan.

 

 

Di Belanda kan banyak banget orang-orang asing yg pindah ke Belanda karena negara mereka perang , kayak dari Afghanistan, Irak, Iran, Sudan, yogoslavia, atow mereka pindah ke Belanda karena faktor ekonomi, atow juga karena famili, atow....... nikah dg orang Belanda.

 

Untuk orang-orang yg ke Belanda karena negaranya perang, mereka dapet uitkiring tiap bulannya, begitu juga dg orang yg gag punya kerja, jumlahnya sangat besar lho.....,  makanya kan mereka bisa pulang ke negara asalnya buat liburan atow kenegara laen, kalo gag salah mereka dapet sekitar 800 an euro tiap bulan, lalu buat bayar kontrak rumah tiap bulan sekitar 250-300 an euro (kalo gag salah nih!)

 

Dua lembaga penelitian ternama di Belanda menyatakan bahwa kemiskinan meningkat di negeri ini. Penelitian itu menyatakan sekitar 10 persen rumah tangga di Belanda berada dalam kelompok berpenghasilan minimal. Jumlah itu meningkat lebih dari seperlimanya dibanding tahun 2002. Untuk seorang yang hidup sendiri batas penghasilan minimal adalah 850 euro neto per bulan. Sementara untuk rumah tangga dengan dua anak, batas penghasilan minimal adalah 1.500 euro per bulan.

Akibat kemiskinan banyak keluarga terjebak dalam hutang. Padahal di tahun 2002, kemiskinan di Belanda mencapai titik terendah dalam lima tahun. Kemiskinan saat ini, kendati meningkat, masih lebih rendah dibanding awal tahun 1990 an. Selain itu kemiskinan di Belanda lain daripada kemiskinan di negara-negara terbelakang. Miskin di Belanda berarti, sebuah rumah tangga tidak memiliki uang cukup untuk memenuhi tingkat konsumsi minimal yang ditentukan pemerintah.

Minggu ini saya membaca artikel di koran, mengenai satu keluarga beranak dua yang hidup dari uang santunan sebesar 1100 euro setiap bulannya. Setelah dikurangi uang sewa rumah, listrik, air, gas dan berbagai macam pajak, uang belanja mereka tiap minggu hanya 40 euro. Untuk empat mulut tentu tidak mencukupi. Karena itu mereka beli makanan di supermarket kelas dua atau tiga, di mana dijual barang-barang sisa supermarket kelas A. Tidak ada uang lebih untuk jajan atau ke bioskop. Mereka hanya bisa window shopping. Jangankan memberi uang saku, mereka sangat bersyukur kalau bisa menabung 25 euro setiap bulannya! Belum lagi kebutuhan pakaian atau sekolah lainnya. Pusing kepala untuk memutar uang setiap bulan agar bisa hidup. ( Cuplikan dari Radio Nederlands).

 

 

 

Lalu mengenai kontrak rumah di Belanda, jadi ada organisasi yg ngurusin soal kontrak mengontrak ini, mereka bangun rumah khusus untuk di kontrakkan. Disekitar tempat tinggalku banyak sekali rumah kontrakan, yg ngontrak bukan cuma orang asing aja, tapi juga orang Belandanya sendiri. Enaknya tinggal dikontrakan kalo rumahnya ada yg rusak misalnya kamar mandi, tinggal telpon ke organisasi tsb lalu dateng deh orang yg benerin. Juga tiap berapa tahun sekali (aku gag tau persis) mungkin  setahun 2 kali???  mereka memperbaiki rumah, jadi rumah kontrakan tsb selalu terawat.

Bentuk rumah kontrakan ama rumah beli juga sama, gag ada bedanya, cuma warna pintu depannya aja yg beda, kalo rumah kontrakan warnanya seragam. Liat foto samping itu kan?Warnanya kan seragam, berarti itu rumah kontrakan. Rumah beli juga sama modelnya, cuma warna catnya aja yg gag seragam.